HefLdMeicEtUwtueWBWH3PTTkGBfKDvF5ornRJYT
Bookmark

Penjelasan Tentang Sifat Baqo

Penjelasan Tentang Sifat Baqo

Baqo adalah Sifat wajib bagi Allah yang ketiga, setelah sifat wujud dan qidam. Yang wajib hukumnya menurut Syara' bagi setiap Mukallaf ( Aqil Baligh ) untuk mengetahui, memahami, mengakui dan meyakininya. Dan juga merupakan salah satu dari 5 Sifat Salbiyah.

Pengertian Sifat Salbiyah

Sifat Salbiyah Ialah Sifat yang meniadakan segala hal yang tidak layak bagi Allah SWT atau menafikan sifat sebaliknya. Ada 5 sifat pokok dari sekian banyak sifat salbiyah yang sudah dirumuskan oleh ulama, yakni:

  1. Sifat Qidam; Meniadakan permulaan bagi wujudnya Allah
  2. Sifat Baqo; Meniadakan akhir bagi wujudnya Allah
  3. Sifat Mukholafatu Lilhawadisi; Meniadakan serupa dengan makhluk
  4. Sifat Qiyamuhu Binafsihi; Meniadakan butuh pada yang lain
  5. Sifat Wahdaniyat; Meniadakan sekutu bagi Dzat-Nya, Sifat-Nya dan Perangai-Nya.

Sifat Baqo

Baqo artinya Kekal, maksudnya Tidak ada Akhir atau tak berujung bagi wujudnya Allah. Tak akan pernah tersentuh oleh ketiadaan.

Dalil Naqli Sifat Baqo

Alquran Surat Ar- Rahman ayat 26-27

كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ (٢٦) وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلالِ وَالإكْرَامِ (٢٧

Artinya “Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Wajah Rabbmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.”

Dalil Aqli Sifat Baqo

Apabila keberadaan Allah tak terbukti Baqo, maka kemungkinan pasti Allah akan merasakan 'ketiadaan', sedangkan itu mustahil. Karena jika Allah merasakan yang namanya 'ketiadaan', maka pasti wujudnya Allah itu 'mungkin ada', tetapi itu juga mustahil. Karena jika wujudnya Allah itu 'mungkin ada', maka pasti Allah bersifat baru (Hadis), Namun itu pun mustahil. Karena jika Allah bersifat baru, maka otomatis Allah tak bersifat qidam ( terdahulu ), sedangkan itu sangatlah mustahil. Karena sudah tertera pada dalil sifat qidam, bahwa Allah itu wajib bersifat qidam.

Dalil Bahwa Sesuatu Yang Baru ( Hadis ) Akan Merasakan Ketiadaan ( 'Adam )

Segala sesuatu yang nantinya akan lenyap, maka sesuatu itu bukanlah sifat qidam. Karena segala sesuatu yang nantinya akan lenyap, maka otomatis keberadaanya atau wujudnya itu 'mungkin ada'. Dan barang siapa yang wujudnya itu 'mungkin ada', maka otomatis keberadaanya itu baru ( hadis), Dan setiap sesuatu yang baru itu pasti bukanlah qidam ( ya iyalah, logikanya; 'terbaru' dan 'terdahulu' itu kan dua hal yang berlawanan, kan gak mungkin dua hal yang berlawanan ada di satu titik pada waktu yang bersamaan).

Kesimpulan

Jika Allah tidak wajib bersifat kekal ( Baqo ), pasti Allah bukanlah yang terdahulu ( Qidam ), padahal sudah dipastikan didalam dalil sifat qidam bahwa Allah itu wajib bersifat qidam. Alhasil, Allah itu Kekal, dan jika Allah Kekal, maka mustahil nantinya Allah akan lenyap ( Fana ) yang merupakan lawannya Sifat Baqo.

Referensi

  • Kitab Fathul Majid

Post a Comment

Post a Comment