HefLdMeicEtUwtueWBWH3PTTkGBfKDvF5ornRJYT
Bookmark

Bab Kalam v2 (Pengertian Alamat, Pengertian Kalimat Isim, Alamat Isim dan Penjelasannya, Pembagian dan Pengertian Tanwin)

 Assalamualaikum...

Pengertian Alamat, Pengertian Kalimat Isim, Alamat Isim dan Penjelasannya, Pembagian dan Pengertian Tanwin

بالجر والتنوين والندا وأل # ومسند للإسم تمييز حصل

Bait di atas akan membahas tentang alamatnya kalimat isim.

Tapi sebelum membahas alamat isim, saya akan menjelaskan pengertian alamat.

Pengertian Alamat dalam ilmu nahwu

هي ما يلزم من وجودها الوجود ولايلزم من عدمها العدم

Alamat adalah tanda/ciri yang memastikan adanya suatu kalimat karena wujudnya, dan tidak pasti dari ketiadaannya (ciri) maka tiadanya kalimat.

Maksudnya adalah ketika salah satu ciri isim terdapat pada suatu kalimat, maka sudah dipastikan bahwa kalimat tersebut adalah kalimat isim. Namun tidak pasti bahwa kalimat tersebut bukan kalimat isim, walaupun salah satu ciri isim tidak ada pada kalimat tersebut.

Mari kita perjelas ta'rif atau pengertian diatas dengan contoh berikut:

1. الرجل
Lafadz الرجل ini sudah bisa kita pastikan adalah kalimat isim, karena adanya أل salah satu ciri isim. Itulah yang dimaksud مايلزم من وجودها الوجود
2. أحمد
Pada lafadz أحمد ini tidak terdapat salah satu ciri isim. Namun lafadz أحمد ini adalah kalimat isim, walaupun pada lafadznya tidak terdapat ciri isim. Itulah yang dimaksud ولايلزم من عدمها العدم

Jadi alamat isim itu adalah jika suatu kalimat sah dimasuki atau menerima salah satu ciri isim maka kalimat tersebut adalah kalimat isim.

seperti lafadz أحمد walaupun dalam lafadznya tidak terdapat salah satu ciri isim tapi sah dimasuki لام حرف جر ciri isim menjadi لأحمد maka lafadz أحمد ini adalah kalimat isim.

Pengertian Kalimat Isim

هو كلمة دلت على معنى في نفسها ولم تقترن بزمان وضعا

Kalimat isim adalah kalimat yang menunjukkan makna dalam dirinya sendiri tanpa disertai dengan zaman/waktu.

Mari kita perjelas ta'rif di atas

Maksud dari "menunjukkan makna dalam dirinya" adalah kalimat isim ini sudah memiliki makna tersendiri walaupun tanpa campur tangan kalimat lain. Contoh:

Lafadz زيد menunjukkan makna/arti setiap orang yang bernama zaed

Lafadz رجل menunjukkan makna setiap laki-laki

Maksud dari "tanpa disertai zaman/waktu" adalah kalimat isim dalam lafadznya tidak terdapat makna zaman/waktu. Seperti lafadz زيد tidak mengandung makna sudah zaed (زمان ماض)، ataupun sedang zaed (زمان حال)، ataupun akan zaed (زمان مستقبل).

قوله بالجر

Alamat/ciri isim yang pertama adalah dibaca jer. Dawuh Musonnif (pengarang) بالجر ini berarti mencakup huruf jer, mudhof ilaih, dan isim-isim yang mengikuti i'rob sebelumnya atau istilah nahwunya adalah Taba'iyyah (نعت، عطف، توكيد، بدل) seperti contoh yang terkumpul dalam lafadz بسم الله الرحمن الرحيم

  • Lafadz بسم dibaca jer (alamatnya kasroh) karena dimasuki ب huruf jer
  • Lafadz الله dibaca jer, kedudukannya jadi mudhof ilaih
  • Lafadz الرحمن الرحيم dibaca jer, kedudukannya jadi na'at/sifat dari lafadz الله

قوله والتنوين

Alamat isim yang kedua adalah tanwin, pengertian tanwin adalah

هو النون الساكنة الزائدة التي تلحق الأخر وصلا لاخطا ووقفا

Yaitu nun sukun yang ditambahkan yang melekat pada kalimat isim ketika dibaca washol (terus), dan bukan berbentuk tulisan atau dalam keadaan waqof (berhenti).

Mari kita perjelas ta'rif di atas

Maksud dari "nun sukun tambahan" adalah nun sukun yang bukan huruf asli. Seperti nun yang ada pada lafadz إذن، nun suku pada lafadz إذن adalah nun sukun huruf asli, bukan nun sukun tambahan (زائدة)

Maksud dari "yang melekat pada akhir kalimat isim" adalah bukan nun sukun yang ada ditengah kalimat. Seperti nun sukun yang ada pada lafadz منكسر, walaupun nun sukun pada lafadz منكسر adalah nun sukun tambahan (زائدة) tapi bukan nun sukun yang dimaksud dalam ta'rif, karena nun sukunnya bukan di akhir kalimat

Maksud dari "bukan berbentuk tulisan" adalah kalimat bertanwin ketika diucapkan. Karena ketika ditulis yaa bentuknya tanwin, seperti lafadz زيد زيدا بزيد. Namun ketika diucapkan, maka tanwin tersebut seolah-olah adalah nun sukun

Maksud dari "washol (وصل) dan waqof (وقف)" adalah ketika kalimat bertanwin (dhomah tanwin dan kasroh tanwin) dalam keadaan waqof, maka kalimat bertanwin tersebut diganti dengan sukun, dan ketika berfathah tanwin maka diganti dengan alif, seperti lafadz زيدا ketika waqof maka dibaca زيدا.

Tanwin yang menjadi alamat/ciri kalimat isim itu ada 4

1. Tanwin Tamkin (تنوين تمكين)

هو اللاحق للأسماء المعربة

Yaitu tanwin yang melekat pada isim mu'rob (isim yang menerima perubahan) seperti lafadz رجل، زيد.

Dinamakan tanwin tamkin karena menunjukkan bahwa kalimat tersebut benar-benar kalimat isim tulen, dan tidak ternodai oleh hal-hal yang menyerupai kalimat huruf atau fi'il.

2. Tanwin Tankir (تنوين تنكير)

هو اللاحق للأسماء المبنية فرقا بين معرفتها ونكرتها

Yaitu tanwin yang melekat pada isim mabni (isim yang tidak menerima perubahan) yang membedakan antara ma'rifat (khusus) dan nakirohnya (umum).

Contoh:

  1. سيبويه
  2. سيبويه

Contoh Sibaweh yang pertama tidak bertanwin dan contoh Sibaweh yang kedua bertanwin.

Inilah kenapa dinamakan tanwin tankir karena untuk membedakan antara ma'rifat dan nakirohnya suatu kalimat.

Perbedaannya adalah ketika lafadz Sibaweh tidak bertanwin maka maksudnya adalah Imam Sibaweh Ahli Nahwu. Namun ketika lafadz Sibaweh bertanwin maka maksudnya adalah setiap orang yang bernama Sibaweh.

3. Tanwin Muqobalah (تنوين المقابلة)

هو اللاحق لجمع المؤنث السالم

Yaitu tanwin yang melekat pada Jamak Muannas Salim. Seperti lafadz مسلمات. Dinamakan Tanwin Muqobalah karena tanwin yang ada pada lafadz مسلمات itu sebanding atau setara dengan nun yang ada pada Jamak Mudzakar Salim seperti مسلمين

Imam Ar-Ridho berpendapat

إن كلا من هذا التنوين ونون الجمع قائم مقام تنوين المفرد في الدلالة على تمام الإسم

Bahwasanya tanwin yang ada pada jamak muannas salim dan nun yang ada pada jamak mudzakar salim itu menempati tempatnya tanwin dalam bentuk mufrodnya, sebagai dalil bahwa kalimat tersebut benar-benar kalimat isim tulen.

4. Tanwin Iwad (تنوين العوض)

وهو ثلاثة أقسام

Tanwin Iwad terbagi 3

1. عوضا عن حرف

Yaitu tanwin sebagai pengganti dari huruf yang dibuang. Ta'rifnya adalah

هو التنوين الذي يلحق المنقوص عوضا عن الياء المحذوفة في حالتي الرفع والجر

Yaitu tanwin yang melekat pada isim manqus (isim yang huruf akhirnya ياء, dan harokat sebelumnya adalah fathah) pada tingkah رفع dan جر, sebagai pengganti dari huruf ياء yang dibuang. Seperti lafadz غواش،جوار

2. عوضا عن كلمة

Yaitu tanwin sebagai pengganti dari kalimat yang dibuang. Ta'rifnya adalah

هو اللاحق لكل ولبعض عوضا عما تضاف إليه

Yaitu tanwin yang melekat pada lafadz كل dan بعض sebagai pengganti dari mudhof ilaih yang dibuang. Seperti lafadz كل قائم. Asalnya adalah كل إنسان قائم. Lalu ladadz إنسان (mudhof ilaih) dibuang dan diganti dengan tanwin

3. عوضا عن جملة

Yaitu tanwin sebagai pengganti dari jumlah yang dibuang. Ta'rifnya adalah

هو التنوين الذي يلحق إذ عوضا عن جملة تكون بعدها

Yaitu tanwin yang melekat pada lafadz إذ sebagai pengganti dari jumlah yang dibuang setelah إذ. Seperti lafadz حينئذ تنظرون. Asalnya adalah حين إذ بلغت الروح الحلقوم تنظرون. Lalu jumlah setelah إذ dibuang dan diganti dengan tanwin.

قوله والندا

Alamat/ciri isim yang ketiga adalah النداء atau منادى، alasan kenapa munada menjadi ciri isim

لأن المنادى مفعول به وهو لايكون إلا إسما

Karena munada pada dasarnya adalah maf'ul bih (مفعول به) dan maf'ul bih itu pasti terbuat dari kalimat isim. 

Contoh: يا زيد

Lafadz زيد adalah kalimat isim, karena kedudulannya jadi munada, dan يا adalah huruf nida. 

قوله وأل

Alamat isim yang keempat adalah sah dimasuki atau menerima أل، baik أل للمعرفة ataupun أل للزيادة. 

Contoh: الرجل، النفس

قوله ومسناد

Alamat isim yang kelima adalah مسناد/إسناد إليه، yaitu isim yang disandarkan

Contoh: أنا مؤمن

Lafadz أنا adalah musnad ilaih (مسناد إليه) dan lafadz مؤمن adalah musnad (مسناد). Menyandarkan lafadz مؤمن ke lafadz أنا adalah dalil keisiman lafadz أنا. 

Kesimpulan

Alamat/ciri kalimat isim menurut kitab Alfiyah itu ada 5:

  1. Dibaca Jer
  2. Tanwin
  3. Munada
  4. Alif Lam
  5. Isnad ilaih

Kelima alamat inilah yang membedakan antara kalimat isim dengan kalimat lainnya (fi'il dan huruf). 

Alasan-alasan kenapa kelima alamat tersebut menjadi ketentuan untuk kalimat isim

1. Kenapa jer menjadi alamat isim

لأن المجرور مخبر عنه في المعنى ولايخبر إلا عن الإسم

Karena kalimat yang dibaca jer itu pada hakikatnya adalah khobar, dan khobar tidak tercipta kecuali dari kalimat isim. 

2. Kenapa Tanwin menjadi alamat isim

لأن معاني التنوين الأربعة لا تتأتى في غير الإسم

Karena makna-makna yang terkandung dari keempat tanwin tersebut tidak akan berlaku selain pada kalimat isim

3. Kenapa Munada menjadi alamat isim

لأن المنادى مفعول به والمفعول به لايكون إلا إسما

Karena munada pada hakikatnya adalah maf'ul bih, dan maf'ul bih tidak terbuat kecuali dari kalimat isim. 

4. Kenapa Alif Lam menjadi alamatnya isim

لأن أصل معنى أل للتعريف وهو لايكون إلا للإسم

Karena pada hakikatnya makna yang terkandung dalam أل adalah untuk kemakrifatan (khusus), dan kemakrifatan itu hanya untuk kalimat isim. 

5. Kenapa Musnad menjadi alamat isim

لأن المسناد إليه لايكون إلا إسما

Karena sesuatu yang menjadi sandaran adalah hanya kalimat isim. 

والله أعلم بالصواب

Wassalamualaikum... 

0

Post a Comment