Iman Kepada Qodho dan Qodar, Bangkit dari Kubur, Berkumpul di Padang Mahsyar (Syu'bul Iman v5)

وَالْبَعْثِ وَالْقَدَرِ الْجَلِيْلِ وَجَمْعِنَا # فِي مَحْشَرٍ فِيْهِ الْخَلاَئِقُ تَحْشَمُ

Pada bait ini akan menjelaskan tentang 3 cabang iman yang ke 6, 7 dan 8

6. Iman Bangkit dari Kubur

Penjelasannya adalah mempercayai dan membenarkan bahwa:

Allah akan membangkitkan semua yang mati baik yang dikubur maupun yang dibakar atau lainnya

Yang dibangkitkan berupa badan/jasad namun tidak sepenuhnya sama saperti saat di dunia

Dalil bahwa nanti akan dibangkitkan adalah Firman Allah Surat At-Taghobun Ayat 7

زَعَمَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا أَنْ لَّنْ يَّبْعَثُوْا قُلْ بَلٰى وَرَبِّيْ لَتُبْعَثُنَّ

Orang - orang yang kafir mengira, bahwa mereka tidak akan dibangkitkan. Katakanlah (Muhammad). Tidak demikian, Demi Tuhanku kamu pasti dibangkitkan

7. Iman Kepada Qodho dan Qodar

Penjelasannya adalah

Meyakini bahwa Allah mewujudkan segala sesuatu sesuai dengan tupoksi yang sudah diketahui Allah sebelumnya.

Semua yang terjadi dan yang dilakukan makhluk adalah takdir yang sudah ditetapkan oleh Allah.

Oleh karena itu, semestinya dan seharusnya bagi kita Ridho menjalani semua yang telah ditetapkan dan ditakdirkan oleh Allah

Diceritakan dari Syekh Afifuddin Az-Zahid, waktu beliau berada di Mesir terdengarlah kabar bahwa di negara Baghdad telah terjadi peperangan dan pembantaian kaum kafir terhadap muslimin. Sehingga negara tersebut disabotase selama 3 tahun.

Dan selama setengah tahun Baghdad tidak memiliki pemerintah, mushaf - mushaf Al-Qur'an mereka kalungkan dileher anjing, kitab - kitab para ulama dibuang di Tigris, sehingga menjadi seperti jembatan yang dilewati kuda.

Karena kabar itu, Syekh Az-Zahid merasa keberatan dengan kejadian tersebut dan bergumam "Ya Tuhan bagaimana ini, sedangkan di Baghdad ada anak - anak dan orang - orang yang tak berdosa"

Kemudian Syekh Az-Zahid bermimpi, dan dalam mimpinya ia melihat seorang pria yang sedang memegang sebuah buku yang didalamnya tertulis 2 sya'ir

دع الاعتراض فما الأمر لك # ولاالحكم في حركات الفلك

ولا تسأل الله عن فعله # فمن خاض لجة بحر هلك

"Jangan protes! karena semua itu tidak ada urusannya denganmu, dan juga tidak ada ketetapan dalam pergeseran cakrawala"

"Dan jangan pernah kau bertanya - tanya tentang apa yang Allah lakukan, karena barang siapa yang sudah tenggelam dilautan maka hancurlah ia"

Maksud dari 2 syair di atas kurang lebih seperti ini:

Walaupun apa yang menimpa negara Baghdad sangat menggugah hatimu yang berada di Mesir, namun kau jangan protes ataupun keberatan (aja ngresula ;kata orang jawa),
Walaupun itu sesuatu yang tidak kau inginkan, namun jangan pernah kau bertanya - tanya tentang apa yang sudah Allah kehendaki
Semua yang telah terjadi di sana adalah urusan Allah, dan semua itu tidak ada urusannya denganmu yang berada di Mesir.
Barang siapa yang berani ikut campur dalam urusan-Nya, maka hancurlah ia

Intinya jangan pernah ngresula atau protes tentang semua yang sudah ditakdirkan oleh Allah, karena dibalik semua itu pasti ada hikmahnya.

8. Iman Bahwa Semua Makhluk Akan Berkumpul di Padang Mahsyar

Padang Mahsyar adalah padang sahara yang luas tanpa ada belokan atau tanjakan, tidak ada tempat sembunyi, tidak ada jurang untuk turun. Padang Mahsyar Hanyalah sebuah padang sahara yang luas dan polos tanpa ada variasi apapun didalamnya.

Ada beberapa golongan serta peringkat yang berbeda - beda ketika berkumpul di padang Mahsyar, diantaranya:

Golongan orang - orang yang berkendara yaitu orang - orang yang bertaqwa
Golongan orang - orang yang berjalan dengan kakinya yaitu golongan orang - orang yang amal kebaikannya sedikit
Golongan orang - orang yang berjalan dengan wajahnya yaitu orang - orang kafir

Setelah berkumpul di padang Mahsyar, kemudian semua manusia digiring dari tempatnya masing - masing menuju surga atau neraka dengan melewati jembatan shirotol mustaqim.

Dan umatnya Nabi Muhammad terdiri dari 7 golongan, yaitu:

الصديقون yaitu orang - orang yang benar, mereka melewati shirotol mustaqim bagaikan kilatan petir
العالمون yaitu orang - orang yang berilmu, mereka melewati shirotol mustaqim bagaikan angin badai
البدلاء yaitu orang - orang yang mulya, mereka melewati shirotol mustaqim bagaikan burung yang terbang
الشهداء yaitu orang - orang yang mati syahid, mereka melewati shirotol mustaqim dalam waktu setengah hari bagaikan kuda balapan
الحجاج yaitu para haji, mereka melewati shirotol mustaqim dalam waktu satu hari penuh
المطيعون yaitu orang - orang yang ta'at, mereka melewati shirotol mustaqim dalam waktu satu bulan
العاصون yaitu orang - orang yang durhaka, mereka melewati shirotol mustaqim dengan menginjakkan kakinya dan dosa - dosa mereka berada di punggungya, ketika mereka lewat, api neraka jahanam bermaksud ingin membakar mereka, akan tetapi api neraka tersebut melihat secercah cahaya iman di hati mereka, kemudian ia berkata "cahaya imanmu telah memadamkan kobaran apiku".

والله أعلم