HefLdMeicEtUwtueWBWH3PTTkGBfKDvF5ornRJYT
Bookmark

Pembahasan Lengkap Tentang Bismillah Versi Ilmu Nahwu

Assalamualaikum...

Pembahasan Lengkap Tentang Bismillah Versi Ilmu Nahwu

Pembahasan tentang Basmallah itu berbeda - beda tergantung tema dalam kitabnya, jika kitabnya bertema Tauhid maka pembahasan Basmallah itu menurut perspektif Ilmu Tauhid dan jika kitabnya bertemakan Nahwu, maka pembahasan tentang Basmallah itu menurut perspektif Ilmu Nahwu. Karena ada keterangan yang mengatakan

ينبغي لكل شارع في فن من فنون العلوم أن يبحث البسملة بطرف يناسب ذلك الفن المشروع

Seyogyanya, bagi setiap orang yang tertarik (mengaji ataupun mengajar) pada salah satu jenis ilmu dari beberapa ilmu hendaklah membahas tentang Basmallah dari sudut pandang yang sesuai dengan ilmu tersebut.

Dan kali ini Insya Allah saya akan membahas tentang Basmallah dalam sudut pandang atau perspektif Ilmu Nahwu.

Adapun pembahasan Basmallah menurut perspektif Ilmu Nahwu itu meliputi 4 pembahasan, yaitu:

  1. Kenapa harus selalu diawali dengan Basmallah
  2. Isytiqoq atau Asal kata setiap lafadz pada Basmallah
  3. I'robnya lafadz Basmallah
  4. Makna Basmallah

Kenapa harus diawali dengan Basmallah

Mungkin bagi anda yang belum tahu pasti bertanya - tanya kenapa sih setiap melakukan amal kebaikan entah itu mengaji/mengajar/mengarang kitab dan lain - lain itu harus diawali dengan Basmallah?

Mengutip dari Kitab Ibnu Hamdun, inilah beberapa alasannya

1. Terhindar dari godaan setan

Alasan yang pertama kenapa harus diwali dengan Basmallah adalah karena disetiap amal kebaikan itu pasti ada godaan setan yang akan merusak niat kita. Maka dari itu, dianjurkan setiap akan melakukan kebaikan untuk selalu diawali dengan menyebut Nama Allah yakni dengan Basmallah.

2. Mengikuti Al-Qur'an

Alasan yang kedua adalah mengikuti Al-Qur'an. Karena setiap Surat yang ada dalam Al-Qur'an itu diawali dengan Basmallah kecuali Surat At-Taubah

3. Perintah Rasulullah SAW

Alasan yang ketiga kenapa harus diawali dengan Basmallah adalah karena ada hadis Rasulullah

أول ما كتب القلم في اللوح المحفوظ بسم الله الرحمن الرحيم فإذا كتبتم كتابا فاكتبوها في أوله

Yang pertama ditulis oleh Qolam/Pena pada Lauh Mahfudz adalah Lafadz Basmallah, maka ketika kalian menulis maka awalilah dengan Basmallah

من أراد أن يحيا سعيدا أو يموت شهيدا فليقل عند ابتداء كل شيئ بسم الله

Barangsiapa yang berharap hidupnya bahagia dan matinya dalam keadaan syahid, maka hendaklah setiap mengawali sesuatu dengan ucapan Basmallah

من قال بسم الله الرحمن الرحيم في مبدإ أقواله دخل الجنة

Barangsiapa yang selalu mengawali ucapannya dengan Basmallah, maka ia akan masuk surga

البسملة فاتحة كل كتاب أنزل من السماء

Basmallah adalah pembuka semua Kitab yang diturunkan dari langit

كل أمر ذي بال لا يبتدأ فيه ببسم الله الحمن الرحيم فهو أبتر وفي رواية بدل أبتر أقطع وفي رواية أجذم

Setiap hal yang terdapat kebaikan didalamnya namun tidak diawali dengan Basmallah, maka hal tersebut bagaikan hewan yang dipotong ekornya, sebagian riwayat mengatakan dipotong sebagian anggota badannya, riwayat lain dipotong hidungnya (Tegese; kurang barokah, tak mendapatkan pahala)

Isytiqoq atau Asal Kata

Pembahasan yang kedua mengenai Basmallah adalah Isytiqoq atau Asal Kata setiap lafadznya, meliputi;

  1. Asal Kata lafadz اسم
  2. Asal Kata Lafadz الله
  3. Asal Kata lafadz الرحمن dan الرحيم

Asal Kata Lafadz اسم

Terdapat perbedaan pendapat dari 2 golongan Ulama mengenai asal kata lafadz اسم

1. Menurut Ulama Bashroh

Lafadz اسم itu berasal dari lafadz سُمْوٌ bentuk mashdar dari lafadz سَمَى يَسْمُوْ سُمْوًا dan termasuk dalam kelompok Bina Naqis Wawu dari wazan Fi'il Tsulatsy Mujarrod Bab Kesatu.

Tutorial I'lal Lafadz سُمْوٌ menjadi اِسْمٌ

Lafadz اِسْمٌ asalnya سُمْوٌ lalu dibuang Wawunya, alasannya untuk memperingan bacaan, sehingga menjadi سُمْ kemudian sukunnya mim dipindahkan ke huruf Sin agar supaya hamzah washol datang, sebagai pengganti lam fi'il yang dibuang walaupun tidak pada tempatnya, sehingga jadilah lafadz اِسْمٌ

2. Menurut Ulama Kuffah

Lafadz اِسْمٌ itu berasal dari lafadz سِمَةٌ yang berarti Tanda/Ciri. Lafadz سمة bentuknya mashdar dari dari lafadz وَسَمَ يَسِمُ سِمَةً dan termasuk dalam kelompok Bina Misal Wawu dari Wazan Bab kedua Fi'il Tsulatsy Mujarrod

Tutorial I'lalnya seperti ini

Lafadz سِمَةٌ asalnya adalah وسم kemudian dibuang Wawunya seperti dibuangnya wawu pada lafadz عِدَةً yang asalnya adalah وعدة. Sehingga huruf Sin menjadi sukun kemudian datanglah hamzah washol karena lafadz سْمٌ diawali oleh huruf sukun dan sebagai pengganti dari huruf yang dibuang, maka jadilah اِسْمٌ.

Catatan

Pendapat yang lebih unggul adalah pendapatnya Ulama Bashroh. Alasannya karena sesuai dengan Al-Qur'an. Penjelasannya seperti ini

  • Jika lafadz سمو dijadikan jamak mengikuti wazan أفعال, maka menjadi أَسْمَاءٌ. Seperti Dawuh Allah فله الأسماء الحسنى. Sedangkan lafadz وسم jadinya أَوْسَامٌ.
  • Jika lafadz سمو di tashghir maka menjadi سُمَيٌّ. Sedangkan jika berasal dari lafadz وسم maka jadinya وُسَيْمٌ

Asal Kata Lafadz الله

Jika menurut Imam Sibaweh lafadz الله itu termasuk علم غير مشتاق yakni nama yang tak berasal. Namun menurut sebagian Ulama Ahli Nahwu bahwa lafadz الله itu termasuk علم مشتاق yakni nama yang memiliki asal kata.

Ada 3 pendapat mengenai asal kata lafadz الله

  1. Berasal dari kata أَلِهَ يَأْلَهُ إِلٰهٌ yang berarti المعبود yang disembah (Tegese; Tuhan). Kemudian dimasuki أل للتعريف agar bermakna khusus yakni Tuhan yang berhak disembah, dibaca أَلْ إِلٰهُ lalu pindahkan harokatnya hamzah ke lam dan setelah itu dibuang hamzahnya menjadi أَلِلٰهُ. Sehubungan ada 2 huruf yang sama dalam 1 kata, maka lam yang pertama disukunkan agar nanti bisa diidghomkan menjadi اللّٰه dan dibaca Tafkhim.
  2. Berasal dari lafadz لٰهٌ asalnya لَوَهٌ dari tashrifan لَاهَ يَلُوْهُ Bina Ajwaf Wawu Tsulatsy Mujarrod yang berarti Terhalang. Kemudian lafadz لٰهٌ ini dimasuki أل menjadi أَلْلٰهُ lalu diidghomkan menjadi اللّٰه
  3. Berasal dari lafadz لٰهٌ yang asalnya لَيَهٌ dari tashrifan لَاهَ يَلِيْهُ Bina Ajwaf Ya' Tsulatsy Mujarrod yang berarti Luhur atau Mulia.

Catatan

Khusus untuk lafadz اللّٰه, walaupun sudah diidghomkan namun huruf lam yang pertama tetap ada dan tertulis. Sedangkan untuk lafadz yang lain itu dimasukkan ke huruf yang kedua dan diganti tasydid, seperti مَدَدَ menjadi مَدَّ.

Asal Kata Lafadz الرحمن الرحيم

Lafadz الرحمن dan الرحيم keduanya termasuk dalam Isim Fa'il Sighot Mubalaghoh yang berasal dari lafadz رحمة. Pengertian رحمة adalah

رقة في القلب تقتضي التفضل والإنعام

Perasaan dalam hati yang akan menuntun untuk memberikan kemuliaan dan memberikan kenikmatan.

Namun, makna رحمة tersebut tidak pantas jika dinisbatkan kepada Allah, karena mustahil Allah memiliki hati. Oleh karena itu, jika menisbatkan lafadz رحمة kepada Allah, maka harus menggunakan makna Lazimnya yaitu التفضل dan الإنعام. Maka pengertian رحمة adalah المنعم Sang Pemberi Nikmat.

Perbedaan Lafadz الرحمن dan الرحيم

Lafadz الرحمن itu lebih Mubalaghoh daripada الرحيم, sehingga ketika mengartikan lafadz الرحمن itu dengan arti

المنعم بجلائل النعم

Sang Pemberi Nikmat Agung

dan mengartikan lafadz الرحيم itu dengan arti

المنعم بدقائق النعم

Sang Pemberi Nikmat Kecil

Jadi, Sang Pemberi Nikmat, baik itu nikmat agung atau kecil adalah Allah SWT.

Tambahan

Pengertian Nikmat Agung itu bukan dilihat dari segi jumlah nikmatnya, akan tetapi melihat dari segi jumlah makhluk yang menerima nikmat tersebut (Tegese; seluruh makhluk baik itu manusia atau lainnya, muslim maupun non muslim, itu semua diberikan nikmat oleh Allah). Atau Nikmat Agung itu bisa juga diartikan dengan Nikmat Iman, Islam, Kesehatan Fisik secara keseluruhan dan lain - lain.

Pengertian Nikmat Kecil itu bukan dilihat dari segi sedikitnya nikmat yang diberikan, melainkan dari segi terbatasnya makhluk yang menerima nikmat tersebut. Seperti Nikmat surga tang khusus diberikan kepada muslim saja. Atau Nikmat Kecil itu bisa juga diartikan dengan nikmat rajin beribadah, sehat akalnya, penglihatannya, pendengarannya dan lain - lain.

I'robnya Lafadz Basmallah

Pembahasan yang ketiga mengenai Basmallah yaitu I'robnya lafadz Basmallah, dalam hal ini ada 2 pembahasan, yakni;

  1. إعراب البسملة من جهة جملتها
  2. إعراب البسملة من جهة أفرادها

1. إعراب البسملة من جهة جملتها

I'robnya Basmallah jika ditinjau dari segi kalimatnya itu terbagi 2, yakni;

1. في محل الرفع (menempati tempatnya i'rob rofa')

I'robnya Basmallah itu bisa dianggap Mahal Rofa' Tegese; menempati tempatnya i'rob rofa'. Dalam hal ini kedudukannya atau tarkibannya Basmallah itu boleh 2 tarkiban, yakni;

Sebagai Mubtada' dari Khobar yang dibuang

بسم الله الرحمن الرحيم إبتدائي

Sebagai Khobar dari Mubtada' yang dibuang

إبتدائي بسم الله الرحمن الرحيم

2. في محل النصب (menempati tempatnya i'rob nashob)

Bisa juga menjadikan i'rob kesuluruhan lafadz Basmallah itu dianggap Mahal Nashob (Tegese; menempati tempatnya i'rob nashob), yakni;

Sebagai Maf'ul Bih dari Fi'il dan Fa'il yang dibuang

قرأتُ بسم الله الرحن الرحيم

Catatan

Kenapa I'robnya Mahal Rofa' dan Mahal Nashob? Karena jika lafadz بسم الله الرحمن الرحيم itu dijadikn satu kalimat, maka berarti lafadz بسم الله الرحمن الرحيم adalah jumlah, dan tidak mungkin menjadikan i'robnya jumlah itu i'rob rofa' secara لفظا atau nashob secara لفظا. Oleh karena itu, I'robnya Basmallah ketika ditinjau dari segi kalimat adalah في محل الرفع dan في محل النصب

2. إعراب البسملة من جهة أفرادها

I'robnya بسم الله الرحمن الرحيم jika ditinjau dari individu - individunya berarti ada 4 pembahasan, yaitu;

  1. Huruf بِ
  2. Idhofatnya lafadz اِسْمِ
  3. Lafadz اللّٰهِ
  4. Lafadz الرحمن الرحيم

1. Huruf بِ

Huruf ب yang terdapat pada lafadz بسم الله itu bisa dianggap huruf jer asliyyah atau bisa juga dianggap sebagai huruf jer zaidah. Penjelasannya sebagai berikut

1. Huruf Jer Asliyyah

Pengertian huruf jer asliyyah adalah

ما يحتاج إلى متعلق يتعلق به وله معنى في نفسه

Huruf jer yang membutuhkan Muta'allaq yang bersangkutan dengannya dan mempunyai makna tersendiri.

Nahh jika huruf ب yang terdapat pada lafadz بسم الله itu dianggap sebagai huruf jer asli maka berarti lafadz Basmallah ini membutuhkan Muta'allaq.

Dalam masalah membuat muta'allaq huruf jer asliyah itu bisa dengan kalimat isim dan juga bisa dengan kalimat fi'il, dan dari keduanya bisa bermakna umum (عام) dan juga bermakna khusus (خاص), dan bisa didahulukan (مقدم) juga bisa diakhirkan (مؤخر). Sehingga bisa menghasilkan 8 muta'allaq, yakni;

اسم عام مقدم أي إبتدائي بسم الله الرحمن الرحيم

اسم عام مؤخر أي بسم الله الرحمن الرحيم إبتدائي

اسم خاص مقدم أي شربي بسم الله الرحن الرحيم

اسم خاص مؤخر أي بسم الله الرحمن الرحيم

فعل عام مقدم أي أبتدأ بسم الله الرحمن الرحيم

فعل عام مؤخر أي بسم الله الرحمن الرحيم أبتدأ

فعل خاص مقدم أي أشرب بسم الله الرحمن الرحيم

فعل خاص مؤخر أي بسم الله الرحمن الرحيم أشرب

Perhatian

  • Jika harus memilih antara عام dan خاص maka pilihlah خاص
  • Jika harus memilih antara مقدم dan مؤخر maka pilihlah مؤخر karena berfaedah Hashr (حصر membatasi) jadi maknanya seperti ini jika memilih مؤخر

"Hanya dengan menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang aku minum atau aku belajar nahwu"

  • Jika harus memilih antara فعل dan اسم maka itu tergantung pendapatnya
  1. Pendapat yang pertama lebih memilih isim dan alasannya karena kalimat isim itu berfaedah ثبوت والدوام tetap dan abadi
  2. Pendapat kedua lebih memilih fi'il dan alasannya karena ada istilah ان يكون في العمل kalimat fi'il itu adalah asal dari segala perbuatan

2. Huruf Jer Zaidah

Pengertian Huruf Jer Zaidah adalah

ما لا يحتاج إلى متعلق يتعلق به وليس له معنى في نفسه

Huruf jer yang tidak membutuhkan muta'allaq yang berkaitan dengannya dan tidak mempunyai makna dalam dirinya.

Jika huruf ب yang terdapaf pada lafadz بسم الله dianggap sebagai huruf jer zaidah maka berarti lafadz Basmallah tidak membutuhkan muta'allaq. Oleh karena itu, kedudukan majrurnya tegese lafadz اسم itu jadi mubtada' في محل الرفع dan pastinya membutuhkan khobar baik itu berupa khobar mufrod maupun khobar jumlah.

Khobar Mufrod

بسم الله الرحمن الرحيم مبدوء به بداية قوية بحسن نية وإخلاص

Khobar Jumlah

بسم الله الرحمن الرحيم يبتدأ به

Catatan

Muta'allaq adalah kalimat penghubung yang berkaitan dengan huruf jer tersebut.

Contoh جلست على الكرسي

Huruf على pada contoh tersebut mempunyai makna di atas, karena muta'allaqnya adalah lafadz جلست yang artinya aku duduk.

Maka berarti bisa kita pahami bahwa makna huruf jer itu tergantung muta'allaqnya, karena ada beberapa huruf jer yang mempunyai makna lebih dari 1.

2. Idhofatnya Lafadz اسم

Penjelasan yang kedua mengenai i'robnya Basmallah per kalimat adalah idhofatnya lafadz اسم pada lafadz الله. Dalam hal ini idhofatnya bisa dianggap idhofat lafdzy dan bisa dianggap idhofat ma'nawy

1. Idhofat Lafdzy

Pengertian idhofat lafdzy adalah setiap idhofat yang tak bermakna dan hanya sebatas untuk memperingan bacaan saja.

Jika idhofatnya lafadz اسم الله dianggap lafdzy Maka artinya lafadz اسم الله adalah

الإسم المسمى بالله

اسم adalah الله , الله adalah اسم

2. Idhofat Ma'nawy

Pengertian idhofat ma'nawy adalah setiap idhofat yang bermakna.

Jika idhofatnya lafadz اسم الله dianggap idhofat ma'nawy maka artinya lafadz اسم الله ada 3 arti

  1. اسم الله أي اسم من كل أسماء الله
  2. اسم الله أي اسم من جنس أسماء الله
  3. اسم الله أي اسم من بعض أسماء الله

3. I'robnya Lafadz الله

Lafadz الله kedudukannya adalah sebagai Mudhof Ilaih dari lafadz اسم, maka otomatis i'robnya lafadz الله adalah dibaca jer. Baik itu mau idhofat lafdzy ataupun idhofat ma'nawy.

4. I'robnya Lafadz الرحمن الرحيم

Lafadz الرحمن dan الرحيم keduanya sebagai sifat dari lafadz الله dan sifatnya termasuk sifat haqiqy.

Pengertian Sifat Haqiqy adalah

ما يرفع اسما ضميرا مستترا يعود إلى منعوته

Sifat yang merofa'kan isim dhomir mustatir yang kembali pada mausufnya (kalimat yang disifati)

Oleh karena itu, lafadz الرحمن dan الرحيم itu dibaca jer, karena i'robnya sifat itu mengikuti i'robnya mausuf (Tegese lafadz اللهِ).

Jika ada yang bertanya, kenapa Allah itu di sifati? Seperti sifat الرحمن, Padahal kita tahu walaupun seluruh dunia tidak menyifati Allah رحمن, Allah itu tetap رحمن.

Alasannya sifat yang ada pada Allah itu berfaedah مدح atau pujian.

Sehingga ketika ada sifat yang berfaedah مدح atau pujian maka i'robnya sifat itu terbagi 2, yakni;

  1. إتباع
  2. قطع

1. إتباع

Pengertian إتباع adalah i'robnya sifat mengikuti i'rob mausufnya, seperti lafadz الرحمن الرحيم itu dibaca jer karena mengikuti lafadz الله yang juga dibaca jer

2. قطع

Pengertian قطع adalah i'robnya sifat tidak mengikuti i'rob maushufnya. Seperti lafadz الرحمن dan الرحيم pada lafadz Basmallah itu kedudukannya bisa menjadi khobar dari mubtada' yang dibuang

Perhatian

Karena lafadz الرحمن dan الرحيم pada lafadz Basmallah itu merupakan sifatnya Allah, maka berarti sifatnya berfaedah مدح atau pujian. Sehingga dalam i'robnya itu boleh إتباع dan boleh قطع.

Nah ketika lafadz الرحمن dan الرحيم i'robnya boleh اتباع dan boleh قطع maka dalam pembacaannya akan menghasilkan 9 bacaan, yakni;

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمُ

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمَ

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنَ الرَّحِيْمِ

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنَ الرَّحِيْمُ

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنَ الرَّحِيْمَ

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنُ الرَّحِيْمِ

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنُ الرَّحِيْمُ

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنُ الرَّحِيْمَ

Catatan

Dari 9 bacaan di atas, ada yang boleh dibaca dan ada yang tidak boleh

Boleh dibaca

keterangannya sebagai berikut;

1. Keduanya dibaca jer karena jadi sifat dari lafadz الله, dibaca

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

2. Keduanya dibaca rofa' karena jadi khobar dari mubtada' yang dibuang, dibaca

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنُ الرَّحِيْمُ

أي بِسْمِ اللّٰهِ هو الرَّحْمٰنُ الرَّحِيْمُ

3. Keduanya dibaca nashob karena jadi maf'ul bih dari fi'il dan fa'il yang dibuang, dibaca

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنَ الرَّحِيْمَ

 أي بِسْمِ اللّٰهِ أَمْدَحُ الرَّحْمٰنَ الرَّحِيْمَ

4. Lafadz الرحمن dibaca jer dan lafadz الرحيم dibaca rofa'

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمُ

أي بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ هُوَ الرَّحِيْمُ

5. Lafadz الرحمن dibaca jer dan الرحيم dibaca nashob

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمَ

أي بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ أَمْدَحُ الرَّحِيْمَ

6. Lafadz الرحمن dibaca rofa' dan الرحيم dibaca nashob

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنُ الرَّحِيْمَ

أي بِسْمِ اللّٰهِ هُوَ الرَّحْمٰنُ أَمْدَحُ الرَّحِيْمَ

7. Lafadz الرحمن dibaca nashob dan الرحيم dibaca rofa'

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنَ الرَّحِيْمُ

أي بِسْمِ اللّٰهِ أَمْدَحُ الرَّحْمٰنَ هُوَ الرَّحِيْمُ

Tidak boleh dibaca

keterangannya sebagai berikut

8. Lafadz الرحمن dibaca rofa' dan الرحيم dibaca jer

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنُ الرَّحِيْمِ

9. Lafadz الرحمن dibaca nashob dan الرحيم dibaca jer

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنَ الرَّحِيْمِ

Alasan kenapa setelah rofa' dan nashob tidak boleh jer karena

الإتباع بعد القطع ممنوع

Terhubung setelah terputus itu terlarang.

Jika menurut kitab Ibnu Hamdun alasannya adalah

لمنع الفصل بين النعت والمنعوت بالأجنبي

Karena dilarang memisahkan sifat dan maushuf dengan yang lain

Penting

Jika harus memilih antara إتباع dan قطع, maka pilihlah قطع jika sifatnya berfaedah مدح.

Makna Basmallah

Adapun maknanya Basmallah adalah

بسم الذات الجامعة على جميع الصفات الألوهية المنعم بجلائل النعم والمنعم بدقائقها أتعلم هذا النحو حال كوني مستعينا ومتبركا ومصاحبا

Atas nama Dzat yang meliputi segala sifat ketuhanan, yang memberikan nikmat agung dan nikmat kecil, aku belajar nahwu, dalam keadaan memohon pertolongan, keberkahan dan mushohabah.

Kesimpulan

Pembahasan mengenai Basmallah versi Ilmu Nahwu itu meliputi

  • سبب الإبتداء بالبسملة
  • إشتقاق ألفاظ البسملة
  • إعراب البسملة
  • معاني البسملة

Referensi

  • Kitab Ibnu Hamdun
  • Kitab Tasywiqul Khollan

Penutup

Semoga postingan ini memberikan manfaat terutama bagi saya pribadi dan bagi anda yang membaca

Wassalamualaikum... 

Post a Comment

Post a Comment